Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Karakteristik mental dan emosional anak disabilitas berdasarkan strength and difficulties questionairre di Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC) Jimbaran, Bali

Abstract

Abstract

Latar Belakang: Anak-anak penyandang disabilitas berpotensi untuk menjalani kehidupan secara penuh dan berkontribusi pada aspek sosial, budaya, dan ekonomi. Anak disabilitas dihadapkan dengan berbagai macam masalah, tidak hanya keterbatasan fisik tetapi juga masalah kesehatan mental dan emosional yang dapat menghambat pendidikan dan kehidupan bermasyarakat.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang untuk mengetahui karakteristik dan nilai SDQ pada anak dengan disabilitas di Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC) Jimbaran Bali. Penelitian ini dilakukan dengan cara convenient sampling selama bulan Februari 2018.

Hasil: Lelaki lebih banyak dari perempuan dengan jumlah 21 orang (66%). Lima orang berada pada kelompok usia anak (16%) dan 27 orang berada pada kelompok usia remaja (84%). Berdasarkan riwayat kelahiran, 26 orang (81%) dengan riwayat kelahiran cukup bulan. Pendidikan ayah dan ibu terbanyak pada tingkat SMA. Berdasarkan penghasilan orang tua, terbanyak pada tingkat menengah sebanyak 19 orang (59%). Nilai kesulitan total menunjukkan jumlah terbanyak pada kategori abnormal yaitu sebanyak 16 orang (50%), sedangkan nilai kekuatan (prososial) terbanyak pada kategori normal yaitu sebanyak 22 orang (69%). Dari keempat subskala pada nilai kesulitan total, 20 dari 32 orang dengan masalah emosional (62%), 15 dari 32 orang (47%) dengan masalah conduct dan juga masalah teman sebaya, hanya 8 dari 32 orang (25%) memiliki masalah hiperaktifitas.

Simpulan: Sebagian besar anak penyandang disabilitas di YPAC Jimbaran Bali memiliki nilai kesulitan pada kategori abnormal, namun mereka masih memiliki nilai kekuatan (prososial)  berada pada kategori normal.

 

Abstract

Introduction: Children with disability have a potential to have a complete life and contribute wholly in social, cultural, and economy aspects. They are faced a wide range of issues, not only do they have physical limitations, but also bound to mental and emotional problems.

Method: A descriptive study with cross-sectional design at Yayasan Pendidikan Anak Cacat Jimbaran Bali was done to know the characteristics of mental and emotional in children with disability based on Strength and Difficulties Questionairre.

Result: This study results found that male was more than female with 21 students (21/32). Five students were in the age group of childhood (6-9 years-old) and 27 were in the adolescent groups (6-11 years-old). Based on birth history, 26 (26/32) were term babies. Most fathers and mothers’ education were at the senior high school level. Based on the parents’ income, 19 children mostly were categorized as middle economic level (19/32). The value of the total difficulties indicated the number of abnormal categories as many as 16 children (16/32), while the value of strength (prosocial) most normal category as many as 22 children (22/32). Of the four subscales on the value of difficulties in total, 20 of 32 children were with emotional problems, 15 of 32 children were with conduct and peer problems. Only 8 out of 32 children had hyperactivity problems.

Conclusion: Based on these results, we can conclude that the majority of children with disability had difficulties score on the abnormal category, but score of strength were on the normal category.


References

  1. Irwanto, Kasim ER, Fransiska A, Lusli M, Siradj O. Analisis situasi penyandang disabilitas di Indonesia: sebuah desk review. Pusat Kajian Disabilitas. 2010;1-31. [diakses tanggal 7 Oktober 2017].Diunduh dari: https://www.researchgate.net/publication/301771571_Analisis_Situasi_Penyandang_ Disabilitas_di_Indonesia_Sebuah_Desk_Review
  2. Soetjiningsih. Keadaan cacat pada anak. Dalam: Soetjiningsih, Ranuh IGNG, penyunting. Tumbuh Kembang Anak. Edisi kedua. Jakarta: EGC; 2013.h. 471-8.
  3. Zablotsky B, Black L, Blumberg SJ. Estimated prevalence of children with diagnosed developmental disabilities in the United States, 2014-2016. NCHS Data Brief. 2017; 291:1-8. [diakses tanggal 7 Oktober 2017]. Diunduh dari: https:// www.cdc.gov/nchs/data/databriefs/db291.pdf
  4. United Nation Children’s Fund. Keadaan anak di dunia 2013: anak penyandang disabilitas. Rangkuman Eksekutif 2013. [diakses tanggal 7 Oktober 2017]. Diunduh dari: https://www.unicef.org/indonesia/id/SOWC_Bahasa.pdf
  5. Infodatin. Penyandang disabilitas pada anak. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI 2014. [diakses tanggal 7 Oktober 2017]. Diunduh dari: http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/ infodatin_disabilitas.pdf
  6. Mieloo C, Raat H, Oort FV, Bevaart F, Vogel I, Donkre M, dkk. Validity and reliability of the Strengths and Difficulties Questionnaire in 5–6 year olds: differences by gender or by parental education?. PLOS ONE. 2014;7:1-8. [diakses tanggal 12 Oktober 2017]. doi: 10.1371/journal. pone.0036805
  7. Goodman R, Ford T, Simmons H, Gatward R, Meltzer H. Using the Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) to screen for child psychiatric disorders in a community sample. British Journal of Psychiatry. 2000;177:534-9. [diakses tanggal 12 Oktober 2017]. Diunduh dari: https:// doi.org/10.1080/0954026021000046128
  8. Winurini S. Upaya Perlindungan penyandang disabili- tas dan tantangannya. Info Singkat Kesejahteraan Sosial 2011;3:1-4. [diakses tanggal 12 Oktober 2017]. Diunduh dari: http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/ Info%20Singkat-III-24-II-P3DI-Desember-2011-48.pdf
  9. Blackburn CM, Spencer NJ, Read JM. Prevalence of child- hood disability and the characteristics and circumstances of disabled children in the UK: secondary analysis of the Family Resouces Survey. Pediatrics. 2010;10:21. [diakses tanggal 11 November 2017]. doi: 10.1186/1471-2431-10-21
  10. Gasdby D, Jones P. Disability and health behaviours. London: Lancashire County Council; 2014. [diakses tanggal 27 November 2017]. Diunduh dari: https://www. lancashire.gov.uk/media/899798/disability-and-health- behaviours-updated-links-oct-2016.pdf
  11. Iwasaki Y, Mactavish JB. Ubiquitous yet unique: perspec- tive of people with disabilities on stres. RCB. 2005;48:194- 208. [diakses tanggal 27 November 2017]. Diunduh dari: https://doi.org/10.1177/00343552050480040101
  12. Kara B, Acikel CH. Predictors of coping in agroup of Turkish patients with physical disability. Journal of Clinical Noursing. 2011;21:983-93. [diakses tang- gal 27 November 2017]. Diunduh dari: https://doi. org/10.1111/j.1365-2702.2011.03890.x
  13. Hanoch L, Lott S, Atonak R. Patterns of psychosocial adaptation to chronic illness and disability: A clus- ter analytic approach. Psychology, Health & Medicine. 2004;9:411-30. [diakses tanggal 20 Desember 2017]. DOI: 10.1080/1354850042000267030
  14. Stabile M, Allin S. The economic costs of childhood disabil- ity. Dalam: Mclanahan S, Haskins R, Paxson C, Rouse C, Sawhill I, penyunting. The Future of Children. Princetoon: Brookings; 2012.h. 65-96. [diakses tanggal 20 Desember 2017]. Diunduh dari: https://pdfs.semanticscholar.org/14b6/f9f70fb11a9ed94ab6811b31bce31646cb45.pdf
  15. Nosek MA, Hughes RB. Psychosocial issues of women with physical disabilities: the continuing gender debate. RCB. 2003;46:224-33. [diakses tang- gal 20 Desember 2017]. Diunduh dari: https://doi. org/10.1177/003435520304600403
  16. Zheng QL, Tian Q, Gu J, Lucas CR, Tao JT, Liang ZY. The role of quality of care and attitude towards disability in the relationship between severity of disability and qual- ity of life: findings from a cross-sectional survey among people with physical disability in China. BioMed Central. 2014;12:1-10. [diakses tanggal 20 Desember 2017]. doi: 10.1186/1477-7525-12-25
  17. Fidhzalidhar MG. Tingkat kecemasan sosial pada anak yang mengalami cacat fisis di YPAC. Seminar Psikologi & Kemanusiaan. 2015;519-23. [diakses tanggal 5 Januari 2018]. Diunduh dari: http://mpsi.umm.ac.id/files/file/519- 523%20M%20Gengki.pdf
  18. Solmi F, Melnyuchuk, Morris S. The cost of mental and physical health disability in childhood and adolescence to families in the UK: findings from a repeated cross-sectional survey using propensity score matching. BMJ Open. 2018;8:1-10. [diakses tanggal 5 Januari 2018]. doi:10.1136/ bmjopen-2017-018729
  19. Lestari TR, Adyas A, Rachmawaty E. Ardesa YH. Pasaribu ES. Kekuatan dan kesulitan remaja disabilitas di Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC) Jakarta dan Surakarta. Jurnal Kesehatan. 2018;9:248-52. [diakses tanggal 5 April 2018]. Diunduh dari: https://ejurnal. poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK/article/view/898
  20. Tough H, Siegrist J, Fekete C. Social relationships, mental health and wellbeing in physical disability: a systematic review. BMC Publich Health. 2017;17:1-18. [diakses tang- gal 5 Januari 2018]. Diunduh dari: https://doi.org/10.1186/ s12889-017-4308-6
  21. Taggart L, Huxley A, Baker G. Alcohol and illicit drug misuse in people with learning disabilities: implications for research and service development. Advances in Mental Health and Learning Disabilities. 2008;2:11-22. [diak- ses tanggal 5 Januari 2018]. Diunduh dari: https://doi. org/10.1108/17530180200800003
  22. Killing BN, Killing IY. Description of prosocial behavior in young children with intellectual disability in East Nusa Tenggara. Jurnal Psikologi Ulayat. 2016;3(1):53-64. [diakses tanggal 5 Januari 2018]. doi: 10.24854/jpu12016-55
  23. Kim Hyujin. Prosocial behavior among children with and without disabilities: centering on teacher’s perception on the teacher-child relationship. International Journal of Early Childhood Education. 2013;19(2):79- 32. [diakses tanggal 7 Januari 2018]. Diunduh dari: https://digitalcommons.uri.edu/cgi/viewcontent. cgi?referer=&httpsredir=1&article=1015&context=hdf_ facpubs
  24. Novriska D, Sutomo R, Setyati A. Behavioral prob- lem in children with epilepsy. Paediatrica Indonesiana. 2014;54:324-9. [diakses tanggal 12 Januari 2018]. doi: 10.14238/pi54.6.2014.324-9
  25. Salayev KA, Sanne B, Salayev R. Psychiatric and behavioural problems in children and adolescents with epilepsy. East Asian Arch Psychiatry. 2017;27:106-14. [diakses tanggal 12 Januari 2018]. Diunduh dari: http://www.easap.asia/index.php/component/k2/item/779-1709-v27n3-p106
  26. Mitchell W. Social and behavioral issues of child epi- lepsy. Child Neurology Foundation 2018. [diak- ses tanggal 12 Januari 2018]. Diunduh dari: http:// www.childneurologyfoundation.org/diso-rders/ social-and-behavioral-issues-of-child-epilepsy/.

How to Cite

Liwan, A. S., IGA, T. W., IGAN, S. A., & ., S. (2019). Karakteristik mental dan emosional anak disabilitas berdasarkan strength and difficulties questionairre di Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC) Jimbaran, Bali. Medicina, 50(3). https://doi.org/10.15562/medicina.v50i3.599

HTML
153

Total
194

Share

Search Panel