Faktor risiko kejadian hiperbilirubinemia pada neonatus di ruang perinatologi RSUD Wangaya Kota Denpasar
- PDF  |
- DOI: https://doi.org/10.15562/medicina.v50i2.672  |
- Published: 2019-08-01
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | Medicina Journal
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | Medicina Journal
Latar Belakang: Hiperbilirubinemia pada neonatus merupakan kondisi yang sering ditemukan. Sekitar 60-70% neonatus cukup bulan dan 80% neonatus kurang bulan mengalami ikterus dalam minggu pertama kehidupan.Sebagian besar hiperbilirubinemia adalah fisiologis dan tidak membutuhkan terapi khusus, tetapi karena potensi toksik dari bilirubin maka semua neonatus harus dipantau untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya hiperbilirubinemia berat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh usia gestasi, metode persalinan, berat badan lahir, usia ibu, ASI dan asfiksia neonatorum sebagai faktor resiko terjadinya hiperbilirubinemia pada neonatus.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan kasus dan kontrol. Sebagai kelompok kasus adalah neonatus yang mengalami hiperbilirubinemia dan sebagai kelompok kontrol adalah neonatus yang tidak mengalami hiperbilirubinemia. Data yang digunakan diambil dari rekam medis pasien yang dirawat di ruang perinatologi RSUD Wangaya pada periode 1 Agustus 2018−31 Desember 2018.
Hasil: Dari jumlah bayi yang dirawat di ruang Perinatologi RSUD Wangaya yaitu sebesar 287 bayi, dilakukan matching jenis kelamin laki-laki dan perempuan sehingga didapatkan jumlah sampel laki-laki sebesar 58,1% dan perempuan 41,9% pada masing-masing kelompok kasus maupun kontrol. Pada analisis bivariat didapatkan hasil faktor risiko yang dapat dianalisis multivariat adalah faktor risiko usia gestasi (p=0,012, OR=4), metode persalinan (p=0,134, OR=0,4, berat badan lahir (p=0,189, OR=2), dan ASI (p=0,001, OR=5,25). Hasil analisis multivariat dimana faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya hiperbilirubinemia adalah usia gestasi (p=0,049, OR=4,686) dan ASI (p=0,000, OR=7,170).
Simpulan: Faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya hiperbilirubinemia adalah usia gestasi dan ASI.